Aptos dan Yellow Card memungkinkan transfer USDT dan USDC tanpa biaya gas di 20 negara Afrika dengan kecepatan penyelesaian kurang dari satu detik.
Kemitraan ini mendukung inklusi keuangan dengan menyederhanakan pembayaran stablecoin lintas batas melalui transaksi blockchain yang cepat dan tanpa biaya.
Aptos Labs telah bekerja sama dengan Yellow Card untuk meluncurkan layanan transfer stablecoin USDT dan USDC tanpa gas di Afrika. Proyek ini sudah aktif di lebih dari 20 negara Afrika, dan yang menjadikannya semakin menarik adalah prosesnya cepat, hampir instan, dan pengguna tidak perlu membayar sepeser pun untuk biaya jaringan.
Kemitraan ini bukan hanya tentang teknologi blockchain, tetapi tentang akses yang lebih mudah bagi orang-orang yang telah terlayani dengan buruk oleh sistem keuangan tradisional.
Dengan dukungan fitur "onboarding yang disponsori gas", Aptos menanggung biaya gas sepenuhnya. Ini berarti bahwa siapa pun yang menggunakan aplikasi Kartu Kuning di negara tujuan dapat langsung mengirim dan menerima stablecoin tanpa harus mengisi ulang saldo mereka untuk biaya gas—sangat nyaman, terutama untuk hal-hal seperti mengirim uang kepada keluarga di luar negeri atau membayar usaha kecil.
Stablecoin Mendapat Perhatian Saat Aptos Memperluas Jangkauan Pembayaran
Selanjutnya, proyek ini tidak hanya tentang efisiensi teknis. Di Afrika Sub-Sahara saja, ada lebih dari 50 juta pengguna aset digital, dan stablecoin semakin menjadi media pertukaran yang populer. Terutama karena fluktuasi mata uang lokal sering kali bisa menjadi masalah. USDT dan USDC bertindak sebagai semacam 'float' untuk menjaga nilai transaksi tetap aman. Oleh karena itu, langkah Aptos dan Yellow Card datang pada waktu yang tepat.
Menurut Alex Heuer dari Aptos Labs, solusi ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan nyata di lapangan—kecepatan transaksi dan biaya rendah. Dari sisi Yellow Card, mereka menyebut ini sebagai langkah untuk “memberdayakan jutaan pengguna.”
Di sisi lain, langkah ini juga menunjukkan penempatan Aptos yang semakin serius dalam bekerja di sektor pembayaran global. Pada akhir Juni, kami menyoroti peluncuran Panora Flows—fitur yang memungkinkan pengguna untuk menjembatani, menukar, dan menggabungkan aset dari lebih dari 10 jaringan blockchain langsung ke Aptos dalam satu aliran transaksi. Kesannya yang muncul: mereka tidak main-main dengan interoperabilitas.
Dari Lingkaran Crypto ke Washington dan Kesehatan Publik
Menariknya, langkah-langkah Aptos tidak berhenti di Afrika. CNF sebelumnya melaporkan bahwa CEO Aptos Foundation, Avery Ching, kini duduk di Subkomite Pasar Aset Digital (CFTC) Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas di Washington.
Komite ini bukan hanya forum biasa, karena juga diisi dengan tokoh-tokoh dari BlackRock, Citadel, hingga Goldman Sachs. Anda bisa bilang, mereka sekarang duduk bersama para pemain keuangan teratas di dunia.
Tidak hanya itu, Aptos juga mulai memperluas ke sektor-sektor lain yang jauh dari imajinasi kita mengenai blockchain. Awal bulan April lalu, mereka mengumumkan investasi di Universal Health Token, sebuah perusahaan kesehatan berbasis gamifikasi dari Singapura.
Di bawah kendali Agastya Samat, UHT menggunakan AI dan blockchain untuk membuat perawatan kesehatan lebih menarik, dapat diakses, dan efektif. Jadi, bukan hanya dunia keuangan yang menjadi target Aptos, tetapi juga kesehatan masyarakat.
Sementara itu, pada saat berita ini diterbitkan, APT diperdagangkan sekitar $4,54, turun 5,39% dalam 24 jam terakhir, dengan volume perdagangan harian sebesar $166 juta.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Aptos dan Yellow Card Membawa Transaksi USDT Tanpa Biaya Gas ke Afrika - Berita Kripto
Aptos Labs telah bekerja sama dengan Yellow Card untuk meluncurkan layanan transfer stablecoin USDT dan USDC tanpa gas di Afrika. Proyek ini sudah aktif di lebih dari 20 negara Afrika, dan yang menjadikannya semakin menarik adalah prosesnya cepat, hampir instan, dan pengguna tidak perlu membayar sepeser pun untuk biaya jaringan.
Kemitraan ini bukan hanya tentang teknologi blockchain, tetapi tentang akses yang lebih mudah bagi orang-orang yang telah terlayani dengan buruk oleh sistem keuangan tradisional.
Dengan dukungan fitur "onboarding yang disponsori gas", Aptos menanggung biaya gas sepenuhnya. Ini berarti bahwa siapa pun yang menggunakan aplikasi Kartu Kuning di negara tujuan dapat langsung mengirim dan menerima stablecoin tanpa harus mengisi ulang saldo mereka untuk biaya gas—sangat nyaman, terutama untuk hal-hal seperti mengirim uang kepada keluarga di luar negeri atau membayar usaha kecil.
Stablecoin Mendapat Perhatian Saat Aptos Memperluas Jangkauan Pembayaran
Selanjutnya, proyek ini tidak hanya tentang efisiensi teknis. Di Afrika Sub-Sahara saja, ada lebih dari 50 juta pengguna aset digital, dan stablecoin semakin menjadi media pertukaran yang populer. Terutama karena fluktuasi mata uang lokal sering kali bisa menjadi masalah. USDT dan USDC bertindak sebagai semacam 'float' untuk menjaga nilai transaksi tetap aman. Oleh karena itu, langkah Aptos dan Yellow Card datang pada waktu yang tepat.
Menurut Alex Heuer dari Aptos Labs, solusi ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan nyata di lapangan—kecepatan transaksi dan biaya rendah. Dari sisi Yellow Card, mereka menyebut ini sebagai langkah untuk “memberdayakan jutaan pengguna.”
Di sisi lain, langkah ini juga menunjukkan penempatan Aptos yang semakin serius dalam bekerja di sektor pembayaran global. Pada akhir Juni, kami menyoroti peluncuran Panora Flows—fitur yang memungkinkan pengguna untuk menjembatani, menukar, dan menggabungkan aset dari lebih dari 10 jaringan blockchain langsung ke Aptos dalam satu aliran transaksi. Kesannya yang muncul: mereka tidak main-main dengan interoperabilitas.
Dari Lingkaran Crypto ke Washington dan Kesehatan Publik
Menariknya, langkah-langkah Aptos tidak berhenti di Afrika. CNF sebelumnya melaporkan bahwa CEO Aptos Foundation, Avery Ching, kini duduk di Subkomite Pasar Aset Digital (CFTC) Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas di Washington.
Komite ini bukan hanya forum biasa, karena juga diisi dengan tokoh-tokoh dari BlackRock, Citadel, hingga Goldman Sachs. Anda bisa bilang, mereka sekarang duduk bersama para pemain keuangan teratas di dunia.
Tidak hanya itu, Aptos juga mulai memperluas ke sektor-sektor lain yang jauh dari imajinasi kita mengenai blockchain. Awal bulan April lalu, mereka mengumumkan investasi di Universal Health Token, sebuah perusahaan kesehatan berbasis gamifikasi dari Singapura.
Di bawah kendali Agastya Samat, UHT menggunakan AI dan blockchain untuk membuat perawatan kesehatan lebih menarik, dapat diakses, dan efektif. Jadi, bukan hanya dunia keuangan yang menjadi target Aptos, tetapi juga kesehatan masyarakat.
Sementara itu, pada saat berita ini diterbitkan, APT diperdagangkan sekitar $4,54, turun 5,39% dalam 24 jam terakhir, dengan volume perdagangan harian sebesar $166 juta.