Wanita yang Mengubah Peta Kekuatan Timur Tengah | Wawancara Farah Zafar |

robot
Pembuatan abstrak sedang berlangsung

Sumber: YouTuber Bill Qian Pengelolaan Konten: Peter_Techub News

Dalam episode kali ini dari program "Build It Up", kami beruntung mengundang Farah Zafar, yang merupakan co-founder dan CEO Lyvely, serta Chief Legal Officer dan Managing Director Phoenix Group. Farah tidak hanya seorang ahli berpengalaman yang mengelola proyek bernilai miliaran dolar di bidang hukum dan keuangan, tetapi juga seorang pengusaha teknologi yang memimpin tim dengan keyakinan, ketahanan, dan visi. Dia membagikan cerita menarik tentang transformasi karier dari firma hukum di London ke Dubai, serta bagaimana membangun Lyvely dengan misi "berbasis manusia", menantang monopoli Big Tech, dan memberdayakan kreator di seluruh dunia. Berikut adalah inti dari wawancara, yang disusun berdasarkan percakapan antara pembawa acara Bill Qian dan Farah Zafar.

Dari London ke Dubai: Petualangan yang Didorong oleh Keyakinan

Farah lahir di Inggris, orang tuanya adalah imigran, dan dia menghadapi 532 penolakan pekerjaan di awal karirnya, akhirnya mendapatkan pekerjaan hukum pertamanya di sebuah firma hukum di Mayfair, London. 25 tahun yang lalu, sebuah telepon dari seorang headhunter mengubah jalur hidupnya. Saat itu, dia tidak tahu apa-apa tentang Dubai, tetapi ayahnya mendorongnya untuk mengambil kesempatan dan melompat dengan berani. Dia datang ke Dubai, menjabat sebagai penasihat senior untuk penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid, terlibat dalam transformasi Dubai dari sebuah kota gurun menjadi pusat ekonomi global.

Farah ingat bahwa Dubai pada tahun 2000 hanya memiliki beberapa landmark, seperti World Trade Center dan Menara Emirates. Dia telah melihat visi besar Dubai bergerak dari cetak biru menjadi kenyataan, termasuk pembentukan zona bebas, peningkatan sistem regulasi properti, dan kebangkitan Emirates. "Ketika Anda mengambil risiko, lintasan hidup Anda berubah total," katanya. "Kesuksesan Dubai telah mengajarinya bahwa visi itu penting, tetapi eksekusi adalah kuncinya.

Dari pengacara perusahaan hingga pendiri teknologi: Menembus batasan

Sebagai salah satu pengacara perusahaan wanita pertama di kawasan Timur Tengah, Farah telah mencapai kesuksesan besar di bidang hukum, memberikan saran strategis kepada pemerintah dan perusahaan terkemuka di kawasan Teluk, serta mengelola proyek senilai miliaran dolar. Namun, puncak karirnya juga membuatnya merasa terbatas. Selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020, saat bekerja di Riyadh, Arab Saudi, dia mulai merenungkan makna dari karirnya: "Saya telah menjadi eksekutif perusahaan selama 30 tahun, apakah ini semua yang ada?"

Pandemi telah mempercepat transformasi digital global, sekaligus mengungkapkan monopoli Big Tech terhadap data, identitas, dan monetisasi. Farah menyadari bahwa pembuat konten biasa—terutama di pasar berkembang seperti Afrika, Pakistan, atau Vietnam—sulit untuk mendapatkan kesempatan monetisasi yang adil di platform media sosial yang ada. Dia bertekad untuk menciptakan platform yang "berorientasi pada manusia", yang menjadi asal mula Lyvely.

Misi Lyvely: Menantang Big Tech, memberdayakan kreator

Lyvely adalah platform sosial dan e-commerce yang berfokus pada pencipta, bertujuan untuk memecahkan monopoli Big Tech, dan menyediakan ekosistem "milikmu, percayamu" untuk pengguna di seluruh dunia. Visi Farah adalah "untuk rakyat, oleh rakyat", sehingga setiap pencipta dapat terhubung langsung dengan pengguna melalui konten dan mewujudkan monetisasi. Dia secara khusus menyebutkan bahwa Lyvely memungkinkan pencipta mendapatkan keuntungan dari pendapatan iklan platform melalui iklan yang dihasilkan pengguna dan mekanisme token, menciptakan ekosistem yang lebih adil.

Farah membagikan sebuah cerita yang mengharukan: seorang kreator dari Nigeria membiayai sendiri pembuatan kaos merek Lyvely dan membagikan konten di platform. Dia sangat tergerak oleh semangat ini dan memutuskan untuk mengirimkan 20 barang resmi sebagai bentuk dukungan. Dia berkata: "Momen-momen ini membuat saya merasa bahwa 20 jam kerja itu semua sepadan." Lyvely memilih untuk "membangun secara terbuka", mengundang pengguna awal untuk berpartisipasi dalam umpan balik dan bersama-sama membentuk platform. Filosofi yang berfokus pada manusia ini membuat Farah percaya bahwa keberhasilan Lyvely bergantung pada pengakuan dan partisipasi pengguna.

Keseimbangan dan Pengorbanan: Biaya Sejati dari Kewirausahaan

Sebagai pendiri Lyvely sekaligus Chief Legal Officer di Phoenix Group, kehidupan Farah tidak memiliki "keseimbangan". Dia bekerja 18 hingga 20 jam setiap hari, bangun jam 5:30 untuk berolahraga, memanfaatkan waktu perjalanan untuk mengurus urusan Lyvely, dan terus bekerja hingga tengah malam. Dia mengakui: "Saya mengorbankan keluarga, teman, dan waktu pribadi, hidup saya sepenuhnya didominasi oleh pekerjaan." Dia pernah mengungkapkan kepada teman dan keluarganya: "Saya mencintai kalian, tetapi saya berjuang untuk impian saya." Untungnya, mereka mendukung pilihannya.

Daya pendorong Farah berasal dari keyakinan pada visi dan kecintaannya terhadap pekerjaan. Dia berkata: "Tanpa gairah, saya tidak bisa bertahan." Meskipun dia mendambakan manajemen waktu yang lebih efisien, dia percaya bahwa pengorbanan tidak dapat dihindari pada tahap awal kewirausahaan. Dia dengan humor menyatakan: "Saya belum berubah menjadi robot AI, tetapi mungkin di masa depan akan ada avatar AI yang membantu saya."

Keyakinan dan Kegagalan: Kekuatan yang Menggerakkan Inovasi

Farah melihat kegagalan dan kemunduran sebagai "cara Tuhan menunjukkan jalan yang benar." Dia mengenang masa kecilnya yang miskin, di mana orang tuanya tidak pernah beristirahat untuk membiayai pendidikan ketiga anak mereka. Dia berkata: "Kegagalan bukanlah pilihan, tetapi ketika itu terjadi, keyakinan membuat saya bertahan." Dari 532 penolakan dalam pencarian kerja hingga menjadi pengacara terkemuka di Timur Tengah, dan kemudian menjadi pengusaha yang menantang Big Tech, setiap langkahnya berasal dari keyakinannya pada kekuatan yang lebih tinggi—apakah itu Tuhan, alam semesta, atau energi batin.

Dia membagikan sebuah contoh: Dia memposting foto anjing peliharaannya, Rocky, di Lyvely dan menerima 30 komentar hangat, sementara di Instagram tidak ada yang peduli. Interaksi nyata dalam komunitas ini membuatnya yakin bahwa Lyvely berada di jalur yang benar. Dia berkata: "Kesuksesan tidak ada di tanganku, tetapi ada di tangan rakyat. Kami menciptakan platform untuk mereka, dan pelukan mereka menentukan segalanya."

Saran untuk pemimpin generasi selanjutnya: iman, usaha, dan merangkul AI

Saran Farah untuk kaum muda dibagi menjadi empat aspek:

Nikmati perjalanan: Dia mengaku terlalu fokus pada perjuangan, mengabaikan untuk menikmati proses. Dia berharap generasi muda dapat belajar menemukan kebahagiaan dalam usaha, karena waktu berlalu dengan cepat.

Percaya pada kekuatan yang lebih besar: baik itu percaya pada Tuhan, alam semesta, atau energi dalam diri, percaya pada kekuatan yang melampaui diri sendiri dapat memberikan kemungkinan tak terbatas. Dia berkata: "Jika saya hanya mengandalkan latar belakang saya, saya tidak akan menjadi diri saya yang sekarang."

Usaha dan Keunggulan: Dia menekankan bahwa kesuksesan memerlukan usaha yang lebih dari orang biasa. Ayahnya pernah mengajarinya: "Jadilah orang yang paling bekerja keras di ruangan, mengejar keunggulan." Bahkan di puncak karirnya, dia tetap mempersiapkan setiap hal dengan cermat.

Peluk AI: AI adalah alat penting untuk masa depan, kaum muda harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, tetapi tetap menjaga keyakinan di dalam hati, karena "AI tidak dapat memberimu hati yang kuat."

Melihat ke Depan: Visi Global Lyvely

Farah memperkirakan bahwa dalam tiga hingga lima tahun ke depan, Lyvely akan bersaing dengan platform teratas global di pasar yang sedang berkembang. Dia menekankan bahwa keberhasilan Lyvely bergantung pada dukungan pengguna: "Kami dibangun untuk rakyat, dan rakyat akan menentukan keberhasilan atau kegagalan kami." Dia berharap Lyvely bisa menjadi platform sosial yang benar-benar demokratis, di mana kreator di seluruh dunia dapat mengambil manfaat, memecahkan monopoli Big Tech.

Kesimpulan

Kisah Farah Zafar adalah tentang keyakinan, ketahanan, dan misi. Dia berasal dari latar belakang keluarga imigran yang sulit, tumbuh menjadi pemimpin di dunia bisnis Timur Tengah, dan kemudian menantang raksasa teknologi sebagai seorang pengusaha. Kepemimpinannya tidak hanya terlihat dari visi strategis dan kemampuan eksekusi, tetapi juga dari komitmennya terhadap kemanusiaan dan keadilan. Lyvely bukan hanya mimpinya, tetapi juga komitmennya untuk masa depan—sebuah platform di mana setiap orang dapat bersuara, menciptakan, dan berhasil.

Seperti yang dikatakan Farah: "Jika ini mudah, semua orang akan melakukannya." Ceritanya menginspirasi kita untuk berani mengejar impian, mengubah peta milik kita sendiri dengan iman dan usaha.

Pernyataan: Artikel ini hanya untuk referensi informasi dan tidak merupakan saran keuangan, hukum, atau pajak. Pendapat tamu dan pembawa acara dalam artikel ini hanya mewakili opini pribadi dan tidak mencerminkan posisi penasihat keuangan profesional atau berlisensi. Investasi cryptocurrency memiliki risiko, dan hasil tidak dapat dijamin. Harap lakukan penelitian sendiri sebelum membuat keputusan keuangan.

LVLY-0.31%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)