Berita dari TechFlow mengungkapkan bahwa pada 28 November, menurut laporan TechCrunch, peneliti keamanan dari Microsoft, James Elliott, pada konferensi Cyberwarcon di Washington, mengeluarkan laporan penelitian terbaru yang menyatakan bahwa organisasi Hacker Korea Utara telah berhasil menyusup ke "ratusan" organisasi global dengan menyamar sebagai modal ventura, merekrut personel, dan pekerja IT jarak jauh, dan telah berhasil mencuri miliaran dolar Mata Uang Kripto selama sepuluh tahun terakhir untuk mendanai program senjata nuklir mereka.
Laporan tersebut secara detail mengungkap aktivitas dua kelompok Hacker utama: kelompok yang bernama 'Ruby Sleet' menargetkan perusahaan penerbangan, antariksa, dan pertahanan untuk mencuri rahasia; kelompok yang bernama 'Sapphire Sleet' menyamar sebagai perekrut dan investor, dan dalam waktu 6 bulan berhasil mencuri lebih dari 10 juta dolar Aset Kripto. Hacker-hacker ini menggunakan gangguan dalam konferensi virtual sebagai alasan, untuk mengajak korban mengunduh malware yang menyamar sebagai alat perbaikan.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Laporan: Hacker Korea Utara menyusup ke ratusan organisasi global dengan menyamar sebagai VC dan staf IT, mencuri miliaran dolar Aset Kripto
Berita dari TechFlow mengungkapkan bahwa pada 28 November, menurut laporan TechCrunch, peneliti keamanan dari Microsoft, James Elliott, pada konferensi Cyberwarcon di Washington, mengeluarkan laporan penelitian terbaru yang menyatakan bahwa organisasi Hacker Korea Utara telah berhasil menyusup ke "ratusan" organisasi global dengan menyamar sebagai modal ventura, merekrut personel, dan pekerja IT jarak jauh, dan telah berhasil mencuri miliaran dolar Mata Uang Kripto selama sepuluh tahun terakhir untuk mendanai program senjata nuklir mereka.
Laporan tersebut secara detail mengungkap aktivitas dua kelompok Hacker utama: kelompok yang bernama 'Ruby Sleet' menargetkan perusahaan penerbangan, antariksa, dan pertahanan untuk mencuri rahasia; kelompok yang bernama 'Sapphire Sleet' menyamar sebagai perekrut dan investor, dan dalam waktu 6 bulan berhasil mencuri lebih dari 10 juta dolar Aset Kripto. Hacker-hacker ini menggunakan gangguan dalam konferensi virtual sebagai alasan, untuk mengajak korban mengunduh malware yang menyamar sebagai alat perbaikan.