Data Gold Ten pada 6 Desember melaporkan bahwa Bank of America telah menjadi pemegang posisi long terbesar di Wall Street untuk poundsterling, dengan perkiraan bahwa pada tahun 2025 nilai tukar poundsterling terhadap euro akan naik ke level tertinggi sejak 2016, dan nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS diperkirakan akan naik 8%. Bank of America memperkirakan nilai tukar poundsterling terhadap euro akan naik menjadi 1,25, yang merupakan level tertinggi sejak referendum Brexit pada tahun 2016, dan nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS akan naik menjadi 1,38 pada akhir 2025. Hal ini disebabkan oleh penguatan ekonomi Inggris yang lebih kuat dibandingkan dengan zona euro, serta stimulus fiskal dan tingkat suku bunga yang relatif tinggi di Inggris. Poundsterling merupakan mata uang G10 terbaik kedua tahun ini setelah dolar AS. Kekuatan poundsterling terutama berasal dari stabilitas politik setelah pemilihan umum di Inggris, serta ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral Inggris akan melambat dalam menurunkan suku bunga dibandingkan dengan Bank Sentral Eropa. Athanasios Vamvakidis, Kepala Strategi G10forex Global di Bank of America, mengatakan bahwa momentum penguatan poundsterling masih ada.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Bank of America is the largest pound long on Wall Street, and it is expected that the pound will rebound strongly in 2025.
Data Gold Ten pada 6 Desember melaporkan bahwa Bank of America telah menjadi pemegang posisi long terbesar di Wall Street untuk poundsterling, dengan perkiraan bahwa pada tahun 2025 nilai tukar poundsterling terhadap euro akan naik ke level tertinggi sejak 2016, dan nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS diperkirakan akan naik 8%. Bank of America memperkirakan nilai tukar poundsterling terhadap euro akan naik menjadi 1,25, yang merupakan level tertinggi sejak referendum Brexit pada tahun 2016, dan nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS akan naik menjadi 1,38 pada akhir 2025. Hal ini disebabkan oleh penguatan ekonomi Inggris yang lebih kuat dibandingkan dengan zona euro, serta stimulus fiskal dan tingkat suku bunga yang relatif tinggi di Inggris. Poundsterling merupakan mata uang G10 terbaik kedua tahun ini setelah dolar AS. Kekuatan poundsterling terutama berasal dari stabilitas politik setelah pemilihan umum di Inggris, serta ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral Inggris akan melambat dalam menurunkan suku bunga dibandingkan dengan Bank Sentral Eropa. Athanasios Vamvakidis, Kepala Strategi G10forex Global di Bank of America, mengatakan bahwa momentum penguatan poundsterling masih ada.