CoinVoice terbaru melaporkan, menurut Cointelegraph, berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan oleh bank for international settlements (BIS), sekitar 6000 miliar dolar transaksi Aset Kripto lintas batas didorong sebagian besar oleh aktivitas spekulatif, bukan untuk tujuan pembayaran yang sebenarnya.
Laporan menunjukkan bahwa transaksi ini terutama terfokus pada pertukaran antara stablecoin dan aset kripto lainnya, mencerminkan sensitivitas peserta pasar terhadap fluktuasi harga. Para peneliti menggunakan data transaksi di blockchain untuk mengklasifikasikan transfer lintas batas antara stablecoin dan aset kripto lainnya, dan hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi termasuk dalam perilaku pertukaran antar aset, terutama terfokus pada pertukaran dengan stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).
BIS memperingatkan bahwa meskipun aset kripto memiliki potensi dalam pembayaran lintas batas, pola penggunaan saat ini menunjukkan spekulasi yang tinggi, yang dapat menimbulkan risiko stabilitas keuangan.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
BIS: Kegiatan spekulatif dalam transaksi lintas negara Aset Kripto memiliki proporsi yang cukup besar
CoinVoice terbaru melaporkan, menurut Cointelegraph, berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan oleh bank for international settlements (BIS), sekitar 6000 miliar dolar transaksi Aset Kripto lintas batas didorong sebagian besar oleh aktivitas spekulatif, bukan untuk tujuan pembayaran yang sebenarnya.
Laporan menunjukkan bahwa transaksi ini terutama terfokus pada pertukaran antara stablecoin dan aset kripto lainnya, mencerminkan sensitivitas peserta pasar terhadap fluktuasi harga. Para peneliti menggunakan data transaksi di blockchain untuk mengklasifikasikan transfer lintas batas antara stablecoin dan aset kripto lainnya, dan hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi termasuk dalam perilaku pertukaran antar aset, terutama terfokus pada pertukaran dengan stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).
BIS memperingatkan bahwa meskipun aset kripto memiliki potensi dalam pembayaran lintas batas, pola penggunaan saat ini menunjukkan spekulasi yang tinggi, yang dapat menimbulkan risiko stabilitas keuangan.