Menurut laporan terbaru, kubu Partai Republik Senat AS pada 28 Juni mengajukan versi baru rencana pajak dan belanja senilai hingga 4,2 triliun dolar. Rencana ini muncul menjelang tenggat waktu yang ditentukan oleh Trump pada 4 Juli, di mana prosedur pemungutan suara segera dimulai.

Draf baru mencerminkan kompromi dan kesepakatan di antara berbagai faksi dalam Partai Republik. Sebelumnya, ada perbedaan pendapat dalam partai tentang seberapa besar pengurangan program jaminan sosial seperti Medicaid, serta proses untuk secara bertahap menghapus kebijakan kredit pajak energi terbarukan yang diberlakukan pada masa pemerintahan Biden.

Perlu dicatat bahwa draf ini mencakup kesepakatan sementara yang dicapai dengan Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat. Kesepakatan ini mengusulkan untuk menaikkan batas pengurangan pajak negara bagian dan lokal (SALT) dari $10.000 menjadi $40.000, berlaku selama lima tahun, setelah itu akan kembali ke standar semula.

Sesuai rencana, para Republikan akan memulai prosedur pemungutan suara untuk undang-undang reformasi pajak pada hari Sabtu siang waktu setempat, dengan pemungutan suara akhir mungkin dijadwalkan pada Minggu dini hari. Pimpinan partai berencana untuk memanggil kembali anggota DPR awal minggu depan, dengan harapan menyelesaikan seluruh proses legislasi sebelum tenggat waktu Hari Kemerdekaan yang ditetapkan oleh Trump.

Peluncuran rencana reformasi pajak baru ini telah menarik perhatian luas dari berbagai kalangan. Ini tidak hanya melibatkan pengeluaran fiskal yang sangat besar, tetapi juga akan memiliki dampak mendalam pada arah kebijakan ekonomi Amerika di masa depan. Dengan mendekatnya tanggal pemungutan suara, semua pihak sedang mengamati perkembangan situasi tersebut dengan cermat, serta dampak ekonomi dan sosial jangka panjang yang mungkin ditimbulkan oleh rencana ini.