Sejak munculnya grafik lilin Bitcoin pada bulan September 2011, pasar enkripsi telah mengalami evolusi yang signifikan. Mekanisme pengurangan hasil yang terjadi setiap empat tahun terus memengaruhi dinamika pasar, sementara Daya Komputasi global telah meningkat sepuluh kali lipat dalam empat tahun terakhir, saat ini mencapai 950EH/s yang mengesankan.
Merefleksikan sejarah keuangan selama 500 tahun terakhir, kita telah menyaksikan beberapa terobosan besar: dari penetapan konsensus emas, hingga lahirnya pasar emas London, dan munculnya perdagangan saham serta komoditas. Dan baru-baru ini, munculnya Bit serta peluncuran ETF emas dan ETF Bit, menandai puncak baru dalam inovasi keuangan.
Perlu dicatat bahwa persetujuan ETF Bitcoin pada 11 Januari 2024 membentuk perbandingan yang menarik dengan waktu persetujuan ETF emas di berbagai negara di masa lalu. Selama sepuluh tahun setelah persetujuan ETF emas, harganya melonjak dari 260 dolar AS/ons menjadi 1800 dolar AS/ons, tepatnya mengalami satu siklus lengkap. Ini membuat kita berpikir, apakah Bitcoin juga akan mengalami siklus kenaikan empat tahun yang serupa setelah ETF disetujui?
Dari berbagai sudut pandang, kemungkinan ini tampaknya sangat besar. Pertama, pola pasar Bitcoin dan emas sangat mirip saat ETF disetujui. Kedua, dengan berkurangnya jumlah Bitcoin yang belum ditambang (saat ini hanya tersisa sekitar 1,11 juta, atau 5,3% dari total), pengaruh siklus pengurangan tradisional yang berlangsung empat tahun semakin melemah.
Lebih penting lagi, jika dihitung dengan harga emas London sebesar 3370 dolar AS/ons dan harga Bitcoin sebesar 100.000 dolar AS/koin, kapitalisasi pasar Bitcoin telah mencapai sekitar 8% dari kapitalisasi pasar emas. Data ini menunjukkan bahwa Bitcoin secara bertahap memperkuat posisinya sebagai mata uang keras global. Daya tarik tren ini mungkin melebihi pengaruh siklus empat tahun tradisional.
Pandangan tradisional berpendapat bahwa tahun 2013, 2017, 2021, dan 2025 seharusnya merupakan pasar bullish, sementara tahun 2014, 2018, 2022, dan 2026 mungkin merupakan pasar bearish. Namun, mengingat kondisi pasar saat ini, pergerakan tahun 2025 mungkin akan memecahkan pola ini dan membawa kejutan tak terduga bagi para investor.
Dengan peluncuran ETF Bitcoin dan evolusi struktur pasar yang berkelanjutan, kita mungkin berdiri di ambang era baru enkripsi. Investor perlu memperhatikan perkembangan di bidang ini dengan cermat, karena hal itu dapat mendefinisikan ulang pemahaman kita tentang siklus keuangan dan strategi investasi.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
6 Suka
Hadiah
6
2
Bagikan
Komentar
0/400
TooScaredToSell
· 06-28 11:51
Gelombang ini, orang-orang yang bearish pasti akan menangis.
Balas0
SelfCustodyIssues
· 06-28 11:46
950EH/s Daya Komputasi? Rig Penambangan saya mau pingsan.
Sejak munculnya grafik lilin Bitcoin pada bulan September 2011, pasar enkripsi telah mengalami evolusi yang signifikan. Mekanisme pengurangan hasil yang terjadi setiap empat tahun terus memengaruhi dinamika pasar, sementara Daya Komputasi global telah meningkat sepuluh kali lipat dalam empat tahun terakhir, saat ini mencapai 950EH/s yang mengesankan.
Merefleksikan sejarah keuangan selama 500 tahun terakhir, kita telah menyaksikan beberapa terobosan besar: dari penetapan konsensus emas, hingga lahirnya pasar emas London, dan munculnya perdagangan saham serta komoditas. Dan baru-baru ini, munculnya Bit serta peluncuran ETF emas dan ETF Bit, menandai puncak baru dalam inovasi keuangan.
Perlu dicatat bahwa persetujuan ETF Bitcoin pada 11 Januari 2024 membentuk perbandingan yang menarik dengan waktu persetujuan ETF emas di berbagai negara di masa lalu. Selama sepuluh tahun setelah persetujuan ETF emas, harganya melonjak dari 260 dolar AS/ons menjadi 1800 dolar AS/ons, tepatnya mengalami satu siklus lengkap. Ini membuat kita berpikir, apakah Bitcoin juga akan mengalami siklus kenaikan empat tahun yang serupa setelah ETF disetujui?
Dari berbagai sudut pandang, kemungkinan ini tampaknya sangat besar. Pertama, pola pasar Bitcoin dan emas sangat mirip saat ETF disetujui. Kedua, dengan berkurangnya jumlah Bitcoin yang belum ditambang (saat ini hanya tersisa sekitar 1,11 juta, atau 5,3% dari total), pengaruh siklus pengurangan tradisional yang berlangsung empat tahun semakin melemah.
Lebih penting lagi, jika dihitung dengan harga emas London sebesar 3370 dolar AS/ons dan harga Bitcoin sebesar 100.000 dolar AS/koin, kapitalisasi pasar Bitcoin telah mencapai sekitar 8% dari kapitalisasi pasar emas. Data ini menunjukkan bahwa Bitcoin secara bertahap memperkuat posisinya sebagai mata uang keras global. Daya tarik tren ini mungkin melebihi pengaruh siklus empat tahun tradisional.
Pandangan tradisional berpendapat bahwa tahun 2013, 2017, 2021, dan 2025 seharusnya merupakan pasar bullish, sementara tahun 2014, 2018, 2022, dan 2026 mungkin merupakan pasar bearish. Namun, mengingat kondisi pasar saat ini, pergerakan tahun 2025 mungkin akan memecahkan pola ini dan membawa kejutan tak terduga bagi para investor.
Dengan peluncuran ETF Bitcoin dan evolusi struktur pasar yang berkelanjutan, kita mungkin berdiri di ambang era baru enkripsi. Investor perlu memperhatikan perkembangan di bidang ini dengan cermat, karena hal itu dapat mendefinisikan ulang pemahaman kita tentang siklus keuangan dan strategi investasi.