Teknologi BlockDAG dan Protokol GHOSTDAG: Kaspa dikenal karena arsitektur BlockDAG-nya yang memungkinkan pembuatan blok secara paralel, bukan berurutan. Ini bertujuan untuk mencapai throughput transaksi yang tinggi dan konfirmasi yang cepat, yang bisa menjadi keunggulan kompetitif.

* Adopsi dan Kasus Penggunaan: Sejauh mana Kaspa berhasil diadopsi untuk pembayaran mikro, aplikasi terdesentralisasi (dApps), dan integrasi dompet akan sangat memengaruhi permintaannya. Potensi Kaspa sebagai "standar micropayment global" adalah narasi bullish yang signifikan, meskipun probabilitasnya masih relatif rendah (12-15% menurut beberapa model AI).
* Kompetisi: Kaspa menghadapi persaingan ketat dari proyek Layer 1 dan Layer 2 lainnya yang juga berfokus pada skalabilitas dan kecepatan.
* Sentimen Pasar dan Kondisi Makroekonomi: Sentimen investor secara keseluruhan di pasar kripto, serta kondisi ekonomi makro (seperti suku bunga dan inflasi), akan berdampak pada harga Kaspa.
* Perkembangan Ekosistem: Pertumbuhan ekosistem Kaspa, peningkatan aplikasi, dan kemitraan strategis dapat mendorong nilai KAS.
* Halving Tahunan: Kaspa memiliki mekanisme halving tahunan (berbeda dengan Bitcoin yang empat tahunan) yang secara bertahap mengurangi hadiah blok, berpotensi menciptakan kelangkaan dan mendorong harga naik jika permintaan tetap kuat.
* Korelasi dengan Bitcoin: Karena Kaspa menggunakan mekanisme konsensus Proof-of-Work (PoW) seperti Bitcoin, ada korelasi yang kuat antara pergerakan harga KAS dan BTC.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, prediksi harga Kaspa untuk tahun 2030 sangat beragam, mulai dari kurang dari satu dolar hingga beberapa dolar, bahkan ada yang mencapai puluhan dolar dalam skenario yang sangat optimis. Perbedaan ini mencerminkan sifat spekulatif pasar kripto dan banyaknya variabel yang memengaruhi harga.
Investor harus melakukan riset sendiri secara menyeluruh dan mempertimbangkan semua faktor risiko sebelum membuat keputusan investasi.