Pada 4 Juli, pemimpin Partai Demokrat AS Jeffries berbicara di DPR selama lebih dari delapan jam, memecahkan rekor durasi pidato di DPR, dengan tujuan menunda melalui RUU "Undang-Undang Indah". Jeffries memanfaatkan waktu bicaranya untuk membacakan surat-surat dari pemilih yang mungkin terkena dampak pemotongan program jaring pengaman sosial, dan menyebutkan nama-nama Republik yang akan segera mendukung RUU tersebut. Pidato ini adalah langkah terakhir Partai Demokrat untuk menunda melalui RUU tersebut. Meskipun demikian, RUU tersebut tetap diperkirakan akan disahkan pada Kamis malam untuk memenuhi tenggat waktu 4 Juli yang ditetapkan oleh Partai Republik. Sebagian besar anggota Partai Republik menganggap pidato tersebut tidak berarti. Ketua DPR Johnson menyebut pidato ini "sepenuhnya membuang-buang waktu." (Jin10)
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Untuk menunda melalui RUU "Undang-Undang Kecantikan", pemimpin Partai Demokrat AS memecahkan rekor durasi pidato di DPR.
Pada 4 Juli, pemimpin Partai Demokrat AS Jeffries berbicara di DPR selama lebih dari delapan jam, memecahkan rekor durasi pidato di DPR, dengan tujuan menunda melalui RUU "Undang-Undang Indah". Jeffries memanfaatkan waktu bicaranya untuk membacakan surat-surat dari pemilih yang mungkin terkena dampak pemotongan program jaring pengaman sosial, dan menyebutkan nama-nama Republik yang akan segera mendukung RUU tersebut. Pidato ini adalah langkah terakhir Partai Demokrat untuk menunda melalui RUU tersebut. Meskipun demikian, RUU tersebut tetap diperkirakan akan disahkan pada Kamis malam untuk memenuhi tenggat waktu 4 Juli yang ditetapkan oleh Partai Republik. Sebagian besar anggota Partai Republik menganggap pidato tersebut tidak berarti. Ketua DPR Johnson menyebut pidato ini "sepenuhnya membuang-buang waktu." (Jin10)