Pada tahun 2022, di jaringan Solana, berdirilah sebuah pasar kripto bernama Mango Markets. Tempat ini ibarat warung besar tempat orang bisa menyimpan aset kripto sebagai jaminan lalu meminjam yang lain. Semuanya berjalan rapi—setidaknya sampai datang seorang pedagang cerdas bernama Avraham “Avi” Eisenberg.
Avi punya ide yang, kalau di dunia nyata, setara dengan menaikkan harga mangga di pasar desa jadi seharga mobil baru. Dia membeli token MNGO dalam jumlah besar dan mendorong harganya naik tinggi di bursa, sehingga oracle Mango—yang bertugas memberi tahu harga pasar—menganggap nilai jaminannya melonjak drastis.
Melihat di layar bahwa dirinya “tercatat” punya jaminan setara panen raya seluruh provinsi, Avi lalu meminjam semua aset yang tersedia di Mango Markets—total sekitar 114 juta UAD—mulai dari SOL, USDC, hingga token lainnya. Setelah itu, pasar menjadi kosong seperti rak minyak goreng di awal pandemi.
Alih-alih kabur diam-diam, Avi malah muncul di Twitter dan menyatakan ini hanyalah “strategi perdagangan yang sangat menguntungkan”, bukan peretasan. Dia bahkan mengusulkan damai: akan mengembalikan sebagian dana jika tidak ada tuntutan hukum. Komunitas DAO Mango, yang mungkin sudah pusing tujuh keliling, akhirnya menerima kesepakatan itu. Sebagian dana kembali, sisanya dianggap “bug bounty” raksasa—sebuah hadiah yang nilainya bisa bikin developer biasa pensiun dini.
Namun, di Amerika Serikat, pemerintah memandang ini bukan sekadar jual mahal, melainkan manipulasi pasar. Pada April 2024, pengadilan memvonis Avi bersalah atas penipuan dan manipulasi komoditas. Tapi drama belum berakhir. Pada Mei 2025, hakim membatalkan vonis itu, membebaskannya dari tuduhan terkait Mango Markets.
Akhirnya, kisah Mango Markets dan Avi Eisenberg menjadi legenda di dunia DeFi. Sebuah pengingat bahwa di kripto, lubang jebakan tidak hanya tersembunyi di kode, tapi juga di desain ekonominya—dan kadang, orang yang jatuh ke dalamnya justru pulang membawa karung berisi mangga emas.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kisah Avi Menyulap ekosistem MNGO
Pada tahun 2022, di jaringan Solana, berdirilah sebuah pasar kripto bernama Mango Markets. Tempat ini ibarat warung besar tempat orang bisa menyimpan aset kripto sebagai jaminan lalu meminjam yang lain. Semuanya berjalan rapi—setidaknya sampai datang seorang pedagang cerdas bernama Avraham “Avi” Eisenberg.
Avi punya ide yang, kalau di dunia nyata, setara dengan menaikkan harga mangga di pasar desa jadi seharga mobil baru. Dia membeli token MNGO dalam jumlah besar dan mendorong harganya naik tinggi di bursa, sehingga oracle Mango—yang bertugas memberi tahu harga pasar—menganggap nilai jaminannya melonjak drastis.
Melihat di layar bahwa dirinya “tercatat” punya jaminan setara panen raya seluruh provinsi, Avi lalu meminjam semua aset yang tersedia di Mango Markets—total sekitar 114 juta UAD—mulai dari SOL, USDC, hingga token lainnya. Setelah itu, pasar menjadi kosong seperti rak minyak goreng di awal pandemi.
Alih-alih kabur diam-diam, Avi malah muncul di Twitter dan menyatakan ini hanyalah “strategi perdagangan yang sangat menguntungkan”, bukan peretasan. Dia bahkan mengusulkan damai: akan mengembalikan sebagian dana jika tidak ada tuntutan hukum. Komunitas DAO Mango, yang mungkin sudah pusing tujuh keliling, akhirnya menerima kesepakatan itu. Sebagian dana kembali, sisanya dianggap “bug bounty” raksasa—sebuah hadiah yang nilainya bisa bikin developer biasa pensiun dini.
Namun, di Amerika Serikat, pemerintah memandang ini bukan sekadar jual mahal, melainkan manipulasi pasar. Pada April 2024, pengadilan memvonis Avi bersalah atas penipuan dan manipulasi komoditas. Tapi drama belum berakhir. Pada Mei 2025, hakim membatalkan vonis itu, membebaskannya dari tuduhan terkait Mango Markets.
Akhirnya, kisah Mango Markets dan Avi Eisenberg menjadi legenda di dunia DeFi. Sebuah pengingat bahwa di kripto, lubang jebakan tidak hanya tersembunyi di kode, tapi juga di desain ekonominya—dan kadang, orang yang jatuh ke dalamnya justru pulang membawa karung berisi mangga emas.