Baru-baru ini, pendiri proyek blockchain TRON (Tron) terlibat dalam sengketa hukum dengan media terkenal. Pengusaha blockchain ini mengajukan gugatan terhadap Bloomberg dan meminta perintah larangan sementara, dengan alasan bahwa media tersebut mempublikasikan informasi keuangan yang diduga tidak benar dan bersifat pribadi dalam daftar miliarder mereka.
Kontroversi ini dimulai dari indeks miliarder terbaru yang dirilis oleh Bloomberg. Di blog resmi TRON, perwakilan pendiri menyatakan bahwa profil yang dirilis oleh Bloomberg mengandung data yang tidak akurat dan secara serius membengkokkan kondisi aset sebenarnya dari pendiri.
Diketahui, sebelum Bloomberg merilis laporan terkait, pihak pendiri TRON telah mengirimkan surat penghentian kepada media tersebut pada 2 Agustus, dengan niat untuk menghentikan publikasi informasi mengenai kepemilikan cryptocurrency. Namun, Bloomberg tampaknya tidak mengindahkan permintaan ini dan mengonfirmasi akan terus menerbitkan artikel terkait.
Pengusaha Blockchain ini menekankan dalam artikel blog bahwa laporan Bloomberg secara keliru menyalahkan beberapa kepemilikan cryptocurrency kepadanya, padahal cryptocurrency tersebut sebenarnya tidak pernah ia miliki, kendalikan, atau miliki kepentingan nyata. Selain itu, ia menyatakan bahwa laporan tersebut juga gagal mencerminkan jumlah cryptocurrency yang sebenarnya ia miliki.
Dalam pengaduan hukum, pendiri ini menyatakan bahwa mengungkapkan kepemilikan cryptocurrency-nya dapat menyebabkan kerugian besar dan membuatnya menghadapi risiko seperti pencurian, peretasan, penculikan, bahkan dapat membahayakan keselamatan dirinya dan keluarganya.
Kejadian ini memicu diskusi di industri mengenai akurasi laporan media dan perlindungan privasi orang-orang dengan kekayaan tinggi. Dengan perkembangan cepat industri cryptocurrency, status kekayaan para pelaku terkait semakin menjadi fokus perhatian publik, dan bagaimana mencapai keseimbangan antara hak publik untuk tahu dan perlindungan privasi individu menjadi sebuah pertanyaan yang patut direnungkan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, pendiri proyek blockchain TRON (Tron) terlibat dalam sengketa hukum dengan media terkenal. Pengusaha blockchain ini mengajukan gugatan terhadap Bloomberg dan meminta perintah larangan sementara, dengan alasan bahwa media tersebut mempublikasikan informasi keuangan yang diduga tidak benar dan bersifat pribadi dalam daftar miliarder mereka.
Kontroversi ini dimulai dari indeks miliarder terbaru yang dirilis oleh Bloomberg. Di blog resmi TRON, perwakilan pendiri menyatakan bahwa profil yang dirilis oleh Bloomberg mengandung data yang tidak akurat dan secara serius membengkokkan kondisi aset sebenarnya dari pendiri.
Diketahui, sebelum Bloomberg merilis laporan terkait, pihak pendiri TRON telah mengirimkan surat penghentian kepada media tersebut pada 2 Agustus, dengan niat untuk menghentikan publikasi informasi mengenai kepemilikan cryptocurrency. Namun, Bloomberg tampaknya tidak mengindahkan permintaan ini dan mengonfirmasi akan terus menerbitkan artikel terkait.
Pengusaha Blockchain ini menekankan dalam artikel blog bahwa laporan Bloomberg secara keliru menyalahkan beberapa kepemilikan cryptocurrency kepadanya, padahal cryptocurrency tersebut sebenarnya tidak pernah ia miliki, kendalikan, atau miliki kepentingan nyata. Selain itu, ia menyatakan bahwa laporan tersebut juga gagal mencerminkan jumlah cryptocurrency yang sebenarnya ia miliki.
Dalam pengaduan hukum, pendiri ini menyatakan bahwa mengungkapkan kepemilikan cryptocurrency-nya dapat menyebabkan kerugian besar dan membuatnya menghadapi risiko seperti pencurian, peretasan, penculikan, bahkan dapat membahayakan keselamatan dirinya dan keluarganya.
Kejadian ini memicu diskusi di industri mengenai akurasi laporan media dan perlindungan privasi orang-orang dengan kekayaan tinggi. Dengan perkembangan cepat industri cryptocurrency, status kekayaan para pelaku terkait semakin menjadi fokus perhatian publik, dan bagaimana mencapai keseimbangan antara hak publik untuk tahu dan perlindungan privasi individu menjadi sebuah pertanyaan yang patut direnungkan.